SELAMAT DATANG DIBLOGGER DESIGN

SEKOLAH MENENGAH SENIRUPA NEGERI PALEMBANG




Apa itu Magazine Designer
Dalam majalah biasanya hanya disebut graphic designer atau staf artistik, namun profesi ini sebetulnya punya tingkatan: layouter, designer, dan art director (pengarah artistik). Di beberapa perusahaan "kecil" profesi ini dirangkap satu orang. Dia merancang konsep artistik halaman demi halaman, dia juga yang mengeksekusinya, dia juga sebagai layouter, penata letak, bahkan ilustrator. Di perusahaan yang lain, ada yang membuat jenjang lengkap, dan yang paling umum cuma ada dua: art director, yang merancang konsep dan quality control; dan designer sebagai pelaksana teknis dan penata letak, dan ilustrator juga (kalau memang mampu).

Bagaimana Prospek Magazine Designer
Profesi ini lebih stabil dan lebih menantang dibandingkan profesi web designer. Kreativitas dituntut setiap edisi (mingguan/bulanan). Namun sedikit monoton dibanding ads designer, yang menuntut kreativitas di setiap produk. Setiap tahun sepertinya selalu ada majalah baru namun kandidat yang memenuhi kualifikasi tidak banyak karena magazine designer, yang sudah qualified, tidak termasuk pekerja yang gampang pindah-pindah kerjaan karena dijaga benar oleh manajemen.

Berapa sih Salary-nya
fresh graduate magazine designer biasanya akan mentok di Rp 2 juta. umumnya hanya diharapkan sebagai layouter dan retouch foto. yang lebih senior, dan dianggap qualified untuk merancang sendiri design halamannya akan mencapai Rp 2-5 jutaan. Kualifikasi art director bisa mulai dengan harga minimal Rp 4-5 juta, apalagi jika dia juga menguasai aspek teknis (ada juga art director tidak menguasai aspek teknis). Meski begitu, pengalaman mendesain majalah akan sangat menentukan. Seorang art director tanpa penguasaan teknis bisa dihargai lebih rendah daripada designer yang sudah berpengalaman 5 tahun ke atas dan punya taste artistik yang bagus. Cakupan salary-nya bisa mulai Rp 5 juta sampai Rp 15 juta.
Biasanya staf artistik yang berpengalaman tidak terlalu mengandalkan salary karena banyak proyek luar yang bisa digarap. Banyak perusahaan tidak memasalahkan hal ini asal dikerjakan di luar kantor, di luar jam kerja, dan obyeknya bukan majalah juga (apalagi majalah pesaing).

Apa Kualifikasinya
Yang sering terjadi, banyak kandidat tidak punya kualifikasi yang sesuai.
Penguasaan Software Lay Out: Quark XPress dan Adobe inDesign
Banyak calon magazine designer hanya menguasai Page Maker atau Coreldraw. Ini software sudah ketinggalan zaman dan tidak pernah menjadi software utama untuk lay out.
Yang lebih celaka jika magazine designer memakai Freehand untuk me-lay out! Atau membuat ilustrasi dengan Photoshop! Software layout yang wajib dikuasai adalah Quark Xpress dan Adobe inDesign (yang terakhir ini bisa dipastikan akan menjadi software utama untuk layout majalah). Kedua software ini punya kemampuan lay out yang sangat baik karena punya master page (template) serta sistem paginasi dan kolom yang sangat dibutuhkan untuk mendesain puluhan halaman secara konsekutif dan konsisten. Teks bisa diimpor ke dalam area design tanpa harus mengubahnya menjadi vector dan foto/image di-include dengan sistem link sehingga file lebih ringan.

Penguasaan Software Ilustrasi
Standar: Adobe Illustrator dan Freehand.
Jika ada magazine designer memakai Freehand untuk me-lay out majalah, bisa dipastikan hasilnya akan kacau. Freehand menghasilkan vector image, bahkan untuk teks, sehingga lay out satu halaman akan membuat file berukuran sangat besar. Illustrator dan Freehand biasa dipakai untuk membuat icon atau ilustrasi berbasis vector.
Penguasaan Software Image Editor
Standar utama: Photoshop. Ini digunakan untuk meretouch foto atau membuat efek pada image. Kemampuan melakukan cut-out foto dengan sempurna akan merupakan nilai tambah.
Penguasaan software lain seperti Corel, Page Maker, dan Adobe Acrobat, diperlukan untuk menangani materi dari pihak luar, biasanya dari pengiklan/biro iklan.

Pengetahuan dan Ketrampilan
Seorang kandidat desainer majalah wanita mendesain halaman dengan warna merah dan hitam atau membuat teks dengan ukuran yang sangat kecil (7 pt ke bawah) hanya akan menunjukkan bahwa dia tidak mengetahui segmen pembaca majalah tsb.
Selain pengetahuan tentang konsep majalah yang akan didesain, pengetahuan pracetak juga penting. Meletakkan sebuah foto dengan color mode RGB (bukan CMYK) dalam majalah jelas sebuah kesalahan. Atau meletakkan foto di layout dengan perbesaran di atas 110% akan berisiko membuat foto kelihatan pecah sewaktu dicetak. Apalagi jika resolusi foto/image tsb di bawah 300 dpi.
Pengujian pertama pengetahuan dan kemampuan seorang magazine designer biasanya desain satu-dua halaman majalah. Bagaimana membuat tata letak yang menarik dengan komposisi teks dan foto serta warna yang harmonis. Kandidat yang membuat lay out teks 1 kolom per halaman, teks penuh dari kiri ke kanan, dipastikan akan gagal. Satu halaman majalah paling kecil akan diisi 2 kolom teks dan paling banyak 4 kolom. (koran biasanya 5-9 kolom, tabloid 3-5 kolom). Semakin sedikit jumlah kolom, semakin lebar kolom teksnya dan akan semakin melelahkan pembaca.
Pemakaian warna juga harus diperhitungkan. Kombinasi warna teks adalah satu "beban" di otak pembaca. Sebuah halaman yang diberi background berwarna dan judul artikel juga berwarna-warna, dipastikan akan melelahkan pembaca. Kombinasi yang paling melelahkan adalah background biru dengan teks hitam. Jangan pernah memakai kombinasi ini untuk desain!

Kreativitas dan taste
Kreativitas dan taste akan ditentukan segmen pembaca majalah. Nilai ini yang memberi nilai tambah bagi seorang kandidat.

CV dan Portfolio
Sangat menyedihkan melihat seorang kandidat staf artistik yang tak mampu mendesain CV-nya dengan bagus. Berapa sih harga cetak warna di atas kertas yang bagus? Kesan pertama akan sangat menentukan.
Ada juga yang hanya memberikan CD berisi CV dan portfolio. CD memang bagus dan terlihat profesional, namun tidak efisien. Jika ada sekian banyak kandidat yang harus dilihat CV dan protfolio-nya, maka membuka CD adalah prioritas terakhir. CV dan portfolio tercetak lebih diutamakan. Portfolio yang baik selalu memberikan detail tentang artwork, memakai software apa, konsep artwork, waktu, klien, dll. Jadi, sebaiknya buat CV dan beberapa contoh karya terbaik dalam bentuk cetakan, dan sertakan CD untuk melihat yang lebih lengkap

Jumat, 18 Januari 2008

MARI BERSAMA MENDESAIN

Ingin sharing tentang desain spesial khusus wong plembang